BERITA TERKINI

Harga Bawang Merah di Aceh Utara Melonjak, Pedagang Martabak Telur Terjepit Dilema


ACEH UTARA  | PASESATU.COM
– Lonjakan harga bawang merah di wilayah Aceh Utara kian memukul pelaku usaha mikro, termasuk pedagang martabak telur yang mengandalkan bawang sebagai bahan utama acar pendamping jualannya.

Bukan hanya ibu rumah tangga yang mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok ini, para pedagang di Kota Panton Labu, Aceh Utara, kini turut merasakan dampaknya. Mereka terjebak dalam dilema: menaikkan harga jual dan berisiko kehilangan pelanggan, atau mempertahankan harga dengan keuntungan yang makin tipis.

Salah seorang pedagang martabak telur, Razali, yang saban hari berjualan di sebuah warung kopi di Jalan Perdagangan, Kota Panton Labu, mengaku kini hanya mampu membeli bawang merah secara eceran.

“Dulu saya biasa beli per kilo, tapi sekarang beli eceran dulu karena harganya sudah naik lagi. Kemarin sempat turun ke Rp 40.000 per kilogram, sekarang naik lagi ke Rp 50.000,” ujar Razali saat ditemui, Jumat (1/8/2027).

Menurut Razali, fluktuasi harga bawang merah di Aceh Utara sangat memberatkan, terlebih ia harus menyewa tempat jualan dan mengatur biaya operasional lainnya. Jika memaksakan menaikkan harga martabak, ia khawatir pelanggannya akan beralih. Sebaliknya, jika mengurangi jumlah acar bawang, pelanggan juga bisa kecewa.

“Kalau harganya tetap Rp 6.000 per porsi, saya makin tipis untungnya. Apalagi kalau pakai bawang merah packing, banyak pelanggan tidak mau, karena katanya rasanya beda,” tambahnya.

Martabak telur yang dijual Razali selama ini dikenal memiliki rasa khas dengan acar bawang segar sebagai pelengkap. Namun dengan terus naiknya harga bawang merah di pasaran Aceh Utara, kualitas penyajian pun terancam menurun.

Situasi ini menunjukkan betapa sensitifnya kenaikan harga bahan pokok terhadap pelaku UMKM di daerah. Di Aceh Utara, komoditas bawang merah tidak hanya menjadi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadi bahan baku penting dalam industri makanan skala kecil.

Razali dan pedagang lainnya berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bawang merah, agar usaha kecil tetap bisa bertahan dan tidak semakin terpuruk.(*) 

Editor : Syahrul Usman