BERITA TERKINI

Kayu Menggunung! Desa Geudumbak Porak-Poranda Disapu Banjir Bandang

Seorang warga berdiri di antara tumpukan kayu yang terbawa arus banjir bandang di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Senin (01/12/2025). Material kayu memenuhi permukiman dan aliran sungai setelah banjir melanda hampir seluruh wilayah Aceh Utara. Foto : M.Amin/kompas86


ACEH UTARA | PASESATU.COM
—  Banjir bandang yang melanda Aceh Utara sejak 22 November 2025 kini berubah menjadi salah satu bencana terbesar dalam sejarah wilayah Aceh Utara. Dimana hampir seluruh kecamatan banjir, memaksa puluhan ribu warga mengungsi dan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, tumpukan kayu dalam jumlah besar yang terseret arus menjadi simbol nyata keganasan banjir kali ini. Kayu-kayu berukuran kecil hingga besar memenuhi permukiman serta menutup aliran sungai, membuat warga hidup dalam kecemasan. 

“Kami hanya berharap kayu-kayu ini segera dibersihkan. Kalau hujan turun lagi, kami takut banjir susulan,” ujar seorang warga. 

Sementara itu, data terbaru dari BPBD Aceh Utara per Selasa (02/12/2025) mencatat 99 orang meninggal dunia, menjadikan musibah ini salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya itu, 118 warga masih dinyatakan hilang, dan upaya pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan yang menghadapi hambatan serius akibat jembatan putus serta jalan-jalan yang tertutup longsoran material.

Secara keseluruhan, banjir yang dipicu curah hujan ekstrem ini menggenangi wilayah luas Aceh Utara. Sedikitnya 56.684 kepala keluarga, atau sekitar 164 ribu jiwa, terdampak langsung. Dari jumlah itu, 34.756 kepala keluarga terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi ke 447 titik yang tersebar di berbagai kecamatan.


Hingga hari ini, aparat gabungan fokus pada pembukaan akses jalan, pencarian korban hilang, serta penyaluran logistik ke lokasi-lokasi yang terisolasi. Warga di sejumlah desa, termasuk Geudumbak, berharap penanganan cepat dapat dilakukan untuk membersihkan tumpukan kayu yang mengancam aliran sungai dan aktivitas mereka.

Banjir yang merendam hampir seluruh Aceh Utara ini menyisakan duka mendalam sebuah tragedi yang memperlihatkan betapa dahsyatnya dampak curah hujan ekstrem di wilayah rentan bencana.

Banjir bandang ini meninggalkan pesan dimana kekuatan alam dapat mengubah desa dalam hitungan menit dan Geudumbak kini menjadi saksi nyata kedahsyatannya.