Mobil Pemadam Aceh Utara Kembali Rusak Saat Tugas, Warga Harap Pemerintah Evaluasi Armada
Font Terkecil
Font Terbesar
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Insiden kerusakan mobil pemadam kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Kali ini, satu unit mobil pemadam baru milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengalami kerusakan propeller shaft (poros penggerak) saat hendak menuju lokasi kebakaran di Gampong Meunasah Keh, Kecamatan Meurah Mulia, Kamis (30/10/2025).
Akibat kerusakan tersebut, mobil mogok di tengah perjalanan dan tidak dapat melanjutkan tugas. Kondisi itu sempat membuat proses pemadaman terhambat, karena armada pengganti harus dikerahkan dari unit lain yang berjarak cukup jauh.
“Mobil baru yang seharusnya menjadi andalan malah rusak di jalan. Kami akhirnya menunggu bantuan unit lama yang masih bisa beroperasi,” ujar salah satu petugas pemadam yang enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga sempat terjadi di Kecamatan Tanah Jambo Aye, ketika sirine mobil pemadam rusak saat bertugas memadamkan kebakaran di kawasan tersebut. Dua insiden dalam waktu berdekatan ini menimbulkan keprihatinan mengenai kesiapan dan perawatan armada pemadam di Aceh Utara.
Kebakaran Hanguskan Rumah di Gampong Kek
Kebakaran di Gampong Meunasah Keh terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Rumah lama milik Rohani (60) yang terbuat dari kayu habis terbakar. Beruntung, rumah baru yang berdampingan berhasil diselamatkan.
“Saya sempat lihat asap keluar dari rumah lama. Api cepat membesar karena kayu kering,” kata Rohani.
Empat unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi, masing-masing dua dari Pemkab Aceh Utara dan dua dari Kota Lhokseumawe. Berkat koordinasi cepat antarpos, api berhasil dipadamkan sebelum merembet ke rumah baru. 
Armada Tua Jadi Penyelamat
Yang menarik, justru mobil pemadam tua yang menjadi penentu keberhasilan operasi. Meski sudah berusia puluhan tahun, mobil lama tersebut tetap melaju ke lokasi tanpa kendala berarti.
“Mobil tua ini sudah sering turun ke lapangan. Walaupun perlengkapannya sederhana, justru inilah yang paling bisa diandalkan,” ujar salah satu petugas di lapangan.
Geuchik setempat, Masfuzi, mengapresiasi ketangguhan petugas dan berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah. “Kita bersyukur rumah baru bisa diselamatkan. Tapi ini sudah dua kali mobil pemadam rusak saat tugas. Pemerintah harus evaluasi dan pastikan peralatan siap pakai,” ujarnya.
Sorotan terhadap Kesiapan Armada
Insiden ini menambah daftar panjang persoalan teknis yang dihadapi armada pemadam di Aceh Utara. Beberapa unit dilaporkan sudah berusia tua dengan kondisi mesin yang tidak lagi optimal, sementara unit baru masih sering mengalami gangguan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan peremajaan dan perawatan berkala, agar pelayanan kebencanaan dapat berjalan maksimal.
“Jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru diperbaiki. Ini soal keselamatan warga,” kata salah satu warga setempat.
Kerugian akibat kebakaran rumah lama diperkirakan mencapai Rp200 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, insiden kerusakan mobil pemadam di tengah situasi darurat menjadi pengingat penting akan rapuhnya kesiapan infrastruktur penanggulangan kebakaran di daerah.(*) 
 

