Kebakaran Hanguskan Rumah dan Kedai di Aceh Utara, Sirene Damkar Rusak Hambat Pemadaman
Font Terkecil
Font Terbesar
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Musibah kebakaran melanda sebuah rumah sekaligus warung kopi milik Suwardi (55), warga Gampong Mns Geudong, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu (26/9/2025) sekitar pukul 18.40 WIB.
Bangunan semi permanen tersebut hangus terbakar, dengan kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta.
Kebakaran terjadi saat pemilik rumah sedang berada di tambak, sehingga bangunan dalam keadaan kosong. Api pertama kali terlihat oleh Munawir (14), seorang pelajar, yang spontan berteriak meminta bantuan warga.
Mendengar teriakan itu, warga sekitar segera berbondong-bondong membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya, sembari menunggu petugas pemadam kebakaran dan aparat Polsek Tanah Jambo Aye tiba di lokasi.
Namun, proses pemadaman sempat terkendala karena sirene mobil pemadam kebakaran mengalami kerusakan, sehingga petugas harus memberi isyarat manual kepada pengguna jalan agar menepi dan memberi akses. Kondisi tersebut membuat laju mobil pemadam terhambat dan memperlambat proses pemadaman.
“Bangunan semi permanen membuat api cepat membesar, dan kendala sirene pada mobil pemadam turut memperlambat evakuasi. Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Agus Halamoan Lubis.
Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh arus pendek listrik, karena lampu rumah masih menyala saat bangunan dalam keadaan kosong. Kapolsek telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Aceh Utara, sementara tim Inafis Polres Aceh Utara telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Warga Gampong Mns Geudong menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa keluarga Suwardi. Mereka turut memberikan bantuan darurat berupa makanan, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran dan memastikan kesiapan peralatan pemadam darurat di lingkungan masing-masing agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(*)
