BERITA TERKINI

Program Makan Bergizi Gratis Dorong Kesehatan Anak dan Ekonomi Warga Aceh Utara


ACEH UTARA | PASESATU.COM
— Pemerintah Republik Indonesia terus mengakselerasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Hingga akhir Juli 2025, tercatat 7.374.135 penerima manfaat telah terlayani melalui 2.375 dapur komunitas gizi (SPPG) aktif, menyasar anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui, hingga santri di pesantren dan sekolah keagamaan.

Selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga terbukti menciptakan lapangan kerja baru. Setiap dapur SPPG melibatkan tenaga lokal untuk menyiapkan menu harian, sehingga membuka peluang kerja sekaligus menggerakkan roda perekonomian desa.

Salah satu contoh nyata terlihat di Rumah Makan Bergizi MBG yang baru diresmikan di Gampong Teupin Keubeu, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Pemilik rumah makan, Dedi Murtala, menyampaikan bahwa keberadaan MBG tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar.

> “Saat ini yayasan telah menyerap sekitar 50 tenaga kerja lokal dan membeli bahan pangan segar langsung dari petani, pedagang, serta nelayan. Mulai dari cabai, buah, daging hingga sayuran. Jadi manfaatnya bukan hanya kesehatan anak-anak, tetapi juga perekonomian warga desa ikut tumbuh,” ujar Dedi melalui sambungan telepon, Kamis (11/9/2025).



Rumah Makan Bergizi MBG hadir dengan konsep berbeda, di mana setiap menu disusun oleh tim ahli gizi dan disertai petunjuk takaran sesuai standar gizi nasional. Hidangan disiapkan segar setiap hari, terdiri dari ikan, daging, sayur, hingga buah-buahan. Bahkan, setiap hari siswa mendapatkan menu tambahan berbeda, seperti jeruk pada Senin, lengkeng pada Selasa, anggur pada Rabu, pisang pada Kamis, dan susu pada Jumat.

Di Aceh Utara, program MBG telah menjangkau 13 sekolah (TK, SD, SMP, dan SMA) dengan total 3.125 siswa penerima manfaat. Namun, jumlah siswa di Kecamatan Matangkuli mencapai lebih dari 8.000 orang. Karena itu, target ke depan adalah memperluas cakupan program ke seluruh sekolah, termasuk pesantren.

Kehadiran MBG di Matangkuli tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, Muspika, TNI-Polri, tokoh masyarakat, insan pers, hingga stakeholder pendidikan. Setiap sekolah juga disediakan kontak khusus agar siswa dapat memberi masukan terkait menu harian.

Tokoh masyarakat Aceh Utara, M. Taufik (65), menyambut positif program ini. Menurutnya, banyak orang tua merasa terbantu karena anak-anak mereka bisa menikmati makanan bergizi di sekolah tanpa membebani ekonomi keluarga.

Acara peresmian Rumah Makan Bergizi MBG di Matangkuli turut dihadiri oleh Muspika setempat, tokoh agama, tokoh masyarakat, insan pers, serta berbagai unsur pendidikan.(*) 

Editor : Syahrul Usman