Gerakan Pangan Murah di Aceh Utara Disambut Antusias Warga
Hasan (55), warga Kecamatan Tanah Jambo Aye, menyampaikan bahwa program tersebut sangat bermanfaat bagi keluarganya. Ia menilai harga beras SPHP lebih terjangkau dibandingkan harga pasar sehingga sebagian kebutuhan lain juga dapat terpenuhi.
“Dengan harga yang lebih murah, saya bisa mengatur keuangan keluarga lebih baik. Program ini benar-benar membantu kami,” ujarnya kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
Hal serupa disampaikan Raimah (35), ibu rumah tangga asal Panton Labu, Aceh Utara. Ia mengaku bersyukur atas kehadiran program ini dan berharap pelaksanaannya dapat berlangsung secara berkesinambungan.
“Terima kasih kepada pemerintah. Ini sangat meringankan masyarakat. Kami berharap program ini tidak hanya sekali, tapi bisa terus berlanjut,” katanya.
Berdasarkan data pemerintah, pada hari ini disalurkan lebih dari 43 ribu ton beras SPHP secara serentak di berbagai titik di seluruh Indonesia. Distribusi tersebut merupakan bagian dari target penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP untuk periode Juli hingga Desember 2025, dengan harga yang ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pelaksanaan GPM merupakan sinergi lintas kementerian, lembaga, BUMN, TNI, Polri, serta Perum Bulog. Program ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga beras, mengendalikan inflasi, sekaligus memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan cakupan 4.320 kecamatan di 38 provinsi, pemerintah menegaskan komitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional tetap dalam kondisi aman.