Aceh Akan Punya Pabrik Minyak Goreng, Dorongan Baru untuk Ekonomi dan Kemandirian Pangan
![]() |
Ilustrasi |
BANDA ACEH | PASESATU.COM – PT Flora Agung, perusahaan nasional yang berbasis di Jakarta, akan membangun pabrik pengemasan minyak goreng pertama di Aceh. Lokasi pembangunan ditetapkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, sebagai bagian dari penguatan industri hilir dan pengembangan ekonomi daerah.
Dilansir sudutberita.id CEO PT Flora Agung, Ivansyah, menyampaikan bahwa pembangunan pabrik akan dimulai pada awal Mei 2025 dengan peletakan batu pertama, dan ditargetkan rampung dalam waktu enam bulan. Proyek ini diperkirakan menelan investasi awal sebesar Rp100 hingga Rp150 miliar.
"InsyaAllah ini akan menjadi pabrik pengemasan minyak goreng pertama di Aceh, dan sore ini kami akan menandatangani MoU dengan KEK Arun sebagai langkah awal kerja sama," ujar Ivansyah saat diskusi bersama Pemerintah Aceh, Rabu (30/4/2025).
![]() |
CEO PT Flora Agung, Ivansyah.(Foto:sudutberita.id) |
Dampak Ekonomi dan Industri Jangka Panjang
Pembangunan pabrik ini tidak hanya akan menyediakan pasokan minyak goreng yang lebih stabil di wilayah Aceh, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan aktivitas ekonomi lokal.
Setelah pembangunan tahap awal, PT Flora Agung berencana membangun fasilitas refinery atau pengolahan minyak lebih lanjut, dengan nilai investasi hingga Rp1,5 triliun dan kapasitas produksi mencapai 1.500 ton per hari.
"Refinery ini akan memperkuat industri hilir kelapa sawit di Aceh dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah," jelas Ivansyah.
Kolaborasi dengan Pemerintah untuk Pertanian dan Peternakan
Selain pabrik minyak goreng, PT Flora Agung juga membuka peluang kerja sama dengan Pemerintah Aceh dan PT Pembangunan Aceh (PEMA) dalam sektor pertanian dan peternakan terintegrasi. Rencana ini mencakup pembangunan rice mill, silo, dan unit penggemukan ternak untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.
Azwardi, Asisten I Sekretaris Daerah Aceh, menyambut baik rencana ini, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Aceh untuk memperkuat sektor agribisnis demi kesejahteraan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk mempererat hubungan dengan pelaku usaha nasional, dan sektor pertanian serta peternakan adalah fondasi penting untuk pembangunan berkelanjutan di Aceh," ujarnya.(*)