BERITA TERKINI

Pemkab Aceh Utara Gelar Gotong Royong Bersihkan Monumen Islam Samudera Pasai


ACEH UTARA | PASESATU.COM 
– Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengadakan kegiatan gotong royong massal di kawasan Monumen Islam Samudera Pasai, Rabu (13/8/2025). Aksi bersih-bersih ini dilakukan untuk mempersiapkan lokasi yang akan menjadi pusat pelaksanaan Festival Perkusi Aceh pada 22 Agustus mendatang.

Kegiatan tersebut merupakan instruksi langsung Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE, MM—yang akrab disapa Ayahwa—kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pemkab Aceh Utara. Dalam arahannya, Bupati meminta semua pihak turut berpartisipasi membersihkan area bersejarah yang terletak di Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera.

“Monumen ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan harus kita jaga. Selain menyambut festival, kita juga mempersiapkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan 20 tahun perdamaian Aceh,” kata Ayahwa.

Gotong royong ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari TNI Kodim 0103/Aceh Utara, Polres Lhokseumawe, Muspika Samudera, forum imum mukim, hingga para geusyik setempat. Sejak pukul 08.00 WIB, ratusan peserta telah memadati area monumen yang sebelumnya dipenuhi semak dan ilalang.

Dinas terkait juga dikerahkan untuk mendukung kelancaran kegiatan. Dinas PUPR menghadirkan alat berat, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menyediakan armada pengangkut sampah, sementara BPBD mengirim satu unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lantai monumen.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Aceh Utara, M. Nasir, S.Sos, M.Si, menyebut gotong royong ini menjadi bagian penting dari upaya pelestarian situs sejarah. 

“Persiapan Festival Perkusi Aceh sudah direncanakan matang. Insya Allah, kegiatan ini berjalan sukses,” ujarnya.

Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Utara, Muhammad Idris, yang turut hadir di lokasi, memberikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut. 

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab dan semua pihak yang ikut menjaga warisan sejarah daerah,” katanya.

Selain Monumen Islam Samudera Pasai, Bupati Ayahwa juga berencana menggelar kegiatan serupa di situs sejarah lainnya seperti Makam Raja Pasai Malikussaleh dan Makam Ratu Nahrasiyah, sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian budaya dan sejarah di Aceh Utara.(*)