BERITA TERKINI

Harga Gabah Kering di Aceh Timur Turun, Petani Khawatir Tekanan Saat Panen Raya


ACEH TIMUR | PASESATU.COM 
– Harga gabah di Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, mulai mengalami penurunan signifikan seiring dimulainya musim panen di sejumlah daerah. Azhar, salah seorang pengumpul gabah setempat, mengungkapkan harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp9.000 per kilogram kini turun menjadi Rp7.500 per kilogram.

"Di lapangan, harga gabah sudah mulai turun dari Rp9.000 menjadi Rp7.500 per kilogram," ujar Azhar kepada media ini, Sabtu (09/8/2025).

Menurutnya, dengan harga gabah di level tersebut, harga beras di pasar seharusnya berkisar Rp12.000 per kilogram. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan harga beras masih lebih tinggi. Berdasarkan pantauan, harga beras premium saat ini mencapai Rp13.600 per kilogram, sedangkan beras medium berkisar Rp13.000 per kilogram.

"Harga gabah cenderung turun, seharusnya harga beras di pasar juga berada di kisaran Rp12.000 per kilogram," tegas Azhar.

Ia berharap panen raya yang diperkirakan berlangsung pada Oktober mendatang tidak semakin menekan harga gabah di tingkat petani. Pasalnya, biaya produksi padi saat ini terbilang tinggi.

"Jika harga gabah Rp7.500 per kilogram, petani masih untung. Tapi kalau turun menjadi Rp6.500 per kilogram, itu sudah titik impas," jelasnya.

Azhar meminta pemerintah hadir menjaga kestabilan harga di tingkat petani, terutama saat panen raya. Ia memperkirakan harga gabah bisa turun hingga Rp7.000 per kilogram ketika musim panen nanti.

"Tantangan pemerintah adalah menjaga harga di hulu, yaitu petani, karena harga gabah akan terus turun seiring jalannya panen," katanya.

Meski demikian, Azhar menyebut ada kabar positif di sisi hilir. Harga beras diperkirakan akan menurun seiring melimpahnya pasokan dari hasil panen. Ia menegaskan perlunya keseimbangan harga antara hulu dan hilir demi keberlanjutan usaha tani.

"Angka di hulu harus mencerminkan harga pokok produksi dan memberi margin bagi petani. Sementara di hilir, perlu kombinasi yang seimbang agar harga wajar bagi konsumen," pungkasnya.(*) 

Editor : Syahrul Usman