B. Braun Indonesia Tanam 500 Pohon untuk Lestarikan Ekosistem Sanggabuana
Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional, ratusan karyawan turun langsung ke lapangan demi memulihkan habitat satwa liar dan memperkuat ketahanan lingkungan
KARAWANG | PASESATU.COM – B. Braun Indonesia, perusahaan teknologi medis terkemuka yang berbasis di Jerman, menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon di kawasan Pegunungan Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat. Aksi ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sekaligus rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh setiap 10 Agustus.
Dalam kegiatan ini, lebih dari 100 karyawan B. Braun Indonesia menjadi relawan untuk menanam 500 bibit pohon endemik hutan Sanggabuana dan membersihkan jalur pendakian. Jenis pohon yang ditanam meliputi puspa, rasamala, beringin, salam, picung, afrika, aren, durian, petai, jengkol, kecapi, dan trembesi. Tanaman tersebut dipilih karena memiliki nilai ekologis tinggi, menyediakan pakan alami satwa liar, sekaligus memberi manfaat ekonomi dan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar.
Presiden Direktur B. Braun Indonesia, Rainer Ruppel, mengungkapkan apresiasinya terhadap partisipasi para karyawan.
“Kami percaya menjaga keseimbangan alam adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, kami ingin menginspirasi aksi nyata dalam melestarikan hutan, yang menjadi sumber kehidupan bagi satwa liar dan masyarakat lokal. Partisipasi aktif karyawan kami mencerminkan semangat kolaborasi untuk masa depan yang lebih hijau,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Redaksi PASESATU.COM pada Kamis 14 Agustus 2025.
Ruppel menambahkan bahwa B. Braun Indonesia secara konsisten mendorong karyawan untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan.
“Kami mengajak seluruh karyawan untuk aktif berkontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam upaya pelestarian lingkungan seperti yang kami lakukan hari ini,” tambahnya.
Pegunungan Sanggabuana sendiri memiliki luas sekitar 16.500 hektare dan menjadi habitat bagi 477 spesies satwa liar, termasuk 47 spesies dilindungi. Sebanyak 248 di antaranya masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), yang mencatat spesies terancam punah secara global. Lima spesies berada dalam kategori sangat terancam punah (critically endangered), sedangkan sepuluh lainnya tergolong terancam punah (endangered).
Salah satu blok penting kawasan ini adalah Blok Dindingari, habitat alami lima jenis primata endemik Jawa: Owa Jawa, Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, dan Monyet Ekor Panjang. Hilangnya sebagian pohon pakan alami akibat alih fungsi lahan membuat upaya rehabilitasi menjadi mendesak.
Pendiri Sanggabuana Conservation Foundation, Bernard Triwanarta Wahyu Wiryanta, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif B. Braun Indonesia.
“Penanaman 500 pohon ini adalah langkah nyata yang sangat kami dukung. Tidak hanya berdampak pada pemulihan ekosistem, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan ketahanan pangan dan kualitas lingkungan,” tuturnya.
Melalui aksi ini, B. Braun Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan mendukung keberlanjutan alam Indonesia. Upaya rehabilitasi hutan Sanggabuana diharapkan menjadi contoh praktik bisnis yang bertanggung jawab, sekaligus bagian dari visi perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara berkelanjutan.(*)