Lindungi Si Kecil dari Ancaman TBC: Deteksi Dini dan Edukasi adalah Kunci
Font Terkecil
Font Terbesar
![]() |
Ilustrasi TBC Anak |
ACEH UTARA | PASESATU.COM - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman nyata, terutama bagi anak-anak. Meskipun sering tak terlihat gejalanya, penularan TBC bisa terjadi di sekitar kita—bahkan di dalam rumah sendiri. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terinfeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa.
“TBC menular lewat udara. Bisa jadi, orang dewasa membawa bakteri tanpa sadar, sementara anak-anaklah yang kemudian jatuh sakit,” jelas dr. Feryyanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh UtaraUtara, pada Rabu 04 Juni 2025.
Yang mengejutkan, faktor risiko TBC pada anak tidak hanya datang dari penderita yang tampak sakit. Anggota keluarga tanpa gejala juga bisa menjadi sumber penularan. Kebiasaan seperti merokok di dalam rumah memperparah situasi, karena asap rokok terbukti dapat menurunkan daya tahan tubuh si kecil, membuka peluang lebih besar bagi bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk menyerang.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Aceh Utara mengajak seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih peduli terhadap pencegahan TBC. Edukasi sejak dini, lingkungan rumah yang sehat, serta pemeriksaan rutin bagi seluruh anggota keluarga—bahkan jika merasa sehat—menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
“Banyak kasus TBC pada anak yang tidak terdeteksi sejak awal karena gejalanya tidak khas. Inilah pentingnya deteksi dini, agar penyebaran tidak semakin meluas,” tambah dr. Feryyanto.
Dalam upaya memperluas jangkauan deteksi dini, Dinas Kesehatan telah menyediakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) di sejumlah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Panton Labu, Lhoksukon, Nisam, dan RSUD Cut Mutia.
Masyarakat yang mengalami gejala seperti batuk lebih dari dua minggu diimbau segera datang ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan TBC secara gratis dan cepat. Semakin dini TBC terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan dan pencegahan penularan ke anggota keluarga lainnya.
Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan orang tua agar anak terhindar dari penularan TBC:
1. Pastikan ventilasi rumah baik
Udara segar dan sirkulasi yang lancar membantu mengurangi konsentrasi bakteri di udara.
2. Jangan merokok di dalam rumah
Asap rokok memperlemah sistem imun anak dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, termasuk TBC.
3. Segera periksa anggota keluarga yang batuk lebih dari dua minggu
Jangan anggap remeh gejala batuk berkepanjangan. Periksa ke Puskesmas untuk memastikan bukan TBC.
4. Berikan imunisasi BCG pada bayi sesuai jadwal
Vaksin BCG membantu memberikan perlindungan awal terhadap TBC berat pada anak.
5. Jaga kebersihan lingkungan dan nutrisi anak
Anak yang sehat dan bergizi baik akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat untuk melawan infeksi.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari bersama ciptakan lingkungan yang sehat dan bebas TBC untuk generasi masa depan. Jangan tunggu gejala muncul. Segera lakukan pemeriksaan jika ada anggota keluarga yang terdiagnosis TBC, dan pastikan anak-anak mendapatkan perlindungan maksimal.