Kepala Puskesmas Syamtalira Bayu Pantau Posyandu ILP, Dorong Layanan Kesehatan Inklusif untuk Semua Warga
Font Terkecil
Font Terbesar
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD Puskesmas Syamtalira Bayu, Anita, S.Keb, turun langsung memantau kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Gampong Bungong, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di meunasah setempat ini menjadi layanan kesehatan terpadu bagi seluruh kelompok masyarakat, mulai dari balita, ibu hamil, anak sekolah, remaja, hingga lansia.
Posyandu ILP di Gampong Bungong menghadirkan berbagai layanan kesehatan, seperti penimbangan dan pengukuran tumbuh kembang anak, imunisasi, pemberian vitamin, serta konseling gizi. Ibu hamil memperoleh pemeriksaan kehamilan dan tablet tambah darah, sedangkan ibu menyusui mendapat bimbingan tentang nutrisi dan ASI eksklusif.
Bagi anak sekolah dan remaja, petugas memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta pemahaman kesehatan reproduksi. Warga usia produktif menjalani pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan edukasi gaya hidup sehat. Lansia juga mendapat pelayanan deteksi penyakit kronis serta bimbingan pola makan dan aktivitas fisik.
Anita menegaskan, Posyandu bukan hanya untuk balita dan ibu hamil. Anak sekolah, remaja, dan warga produktif juga berhak mendapatkan layanan kesehatan dan edukasi gizi.
“Kami terus mendorong semua desa agar melaksanakan Posyandu secara lengkap sesuai kelompok sasaran,”ujar Anita.
Berdasarkan Permendesa PDTT Nomor 2 Tahun 2024, Dana Desa diprioritaskan untuk layanan dasar kesehatan, termasuk penguatan Posyandu bagi seluruh kelompok masyarakat. Pemerintah merekomendasikan alokasi minimal 10 persen dari Dana Desa untuk kegiatan Posyandu agar pelayanan kesehatan dasar berjalan optimal.
Geuchik Gampong Bungong, T. Iskandar Z, mengapresiasi kehadiran langsung kepala Puskesmas dan tim medis. Menurutnya, pendampingan tersebut membuat warga semakin antusias mengikuti kegiatan Posyandu.
“Kolaborasi antara pemerintah desa dan tenaga kesehatan sangat penting agar seluruh warga, termasuk anak sekolah dan warga produktif, memperoleh layanan yang setara,” kata Iskandar.
Anita menambahkan, layanan Posyandu yang lengkap membantu mendeteksi dini masalah kesehatan masyarakat.
“Anak-anak dan remaja yang sehat akan tumbuh menjadi generasi produktif, sementara warga dewasa dan lansia tetap terjaga kesehatannya,” ujarnya.
Kegiatan Posyandu ILP di Gampong Bungong menjadi contoh praktik baik layanan kesehatan inklusif yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain di Aceh Utara untuk memperkuat layanan kesehatan dasar melalui Posyandu.
“Tidak ada alasan untuk mengabaikan anak sekolah, remaja, dan warga produktif. Semua berhak mendapat layanan kesehatan yang layak,” tegas Anita.(*)
Editor: Syahrul Usman