H225M Dipersiapkan Masuk Skadron Udara 8, Perkuat Operasi Khusus TNI AU
Font Terkecil
Font Terbesar
![]() |
Foto : Biro Infohan Setjen Kemhan |
JAKARTA | PASESATU.COM - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melakukan peninjauan dan uji coba helikopter H225M sebagai upaya memperkuat kemampuan mobilitas udara serta fungsi komando dan pengendalian.
Kegiatan berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi Kepala Badan Logistik Pertahanan Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan.
Helikopter H225M yang diuji merupakan bagian dari program pengadaan dalam Blue Book periode 2014–2019 hasil kerja sama produksi antara PT DI dan Airbus Helicopters. Menurut keterangan resmi Kementerian, pesawat ini dirancang untuk mendukung fungsi komando—memfasilitasi pengendalian operasi militer maupun operasi bantuan kemanusiaan.
Menhan menegaskan, “Helikopter ini nantinya akan digunakan untuk kepentingan memandu pengendalian operasi militer atau operasi kemanusiaan.”
![]() |
Foto : Biro Infohan Setjen Kemhan |
Dalam uji terbang, tim kementerian dan pihak PT DI menilai performa dasar H225M relatif sepadan dengan unit sejenis yang sudah ada di armada TNI. Namun evaluasi teknis menunjukkan diperlukan sejumlah penyesuaian sebelum pesawat dinyatakan siap operasional.
Perbaikan yang disorot meliputi penataan interior untuk mendukung tata kerja komando—termasuk susunan kursi dan tata letak meja—serta peningkatan sistem komunikasi dan kemampuan penyajian data yang memadai untuk pengendalian dari udara ke markas di darat.
Rencana penempatan unit H225M ini ditetapkan pada Skadron Udara 8, Pangkalan Udara Atang Sanjaya, Bogor. Menurut sumber kementerian, prioritas penggunaan akan diarahkan pada operasi udara khusus yang membutuhkan kemampuan komando dan pengendalian tingkat tinggi.
Pengadaan dan pengujian H225M juga dipandang sebagai upaya meremajakan armada, mengingat beberapa helikopter sejenis yang kini beroperasi di Skadron memiliki usia lebih dari dua dekade.
Kehadiran pesawat baru dianggap penting untuk memastikan kesiapan operasional TNI di berbagai skenario, baik taktis maupun kemanusiaan.
PT Dirgantara Indonesia berperan sebagai penyelenggara acara dan penyedia helikopter dalam rangkaian kegiatan uji coba ini, menegaskan kapasitas industri pertahanan domestik dalam mendukung kebutuhan alutsista nasional.(*)
Sumber : Biro Infohan Setjen Kemhan