BERITA TERKINI

Produksi TBS PTPN IV Cot Girek Tembus 7.800 Ton per Bulan, Tumbuh 11 Persen dari Target

Manajer Kebun PTPN IV Regional 6 Cot Girek, Khairullah
Manajer Kebun PTPN IV Regional 6 Cot Girek, Khairullah. Foto Syahrul Usman / pasesatu.com

ACEH UTARA | PASESATU.COM
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 6 Cot Girek mencatatkan kinerja produksi yang impresif dalam semester pertama 2025. Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai rata-rata 7.800 ton per bulan hingga Juni, melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 7.000 ton.

Manajer Kebun PTPN IV Regional 6 Cot Girek, Khairullah, menyampaikan bahwa peningkatan volume produksi tersebut merupakan hasil konsistensi dalam pengelolaan teknis dan efisiensi operasional, serta membaiknya kondisi keamanan di areal perkebunan.

“Target awal kami 7.000 ton per bulan, sekarang sudah mencapai 7.800 ton. Ini peningkatan yang signifikan dibandingkan awal tahun,” ujar Khairullah, Sabtu (21/6/2025).

Afdeling Cot Girek yang terdiri atas sembilan satuan produksi (Afdeling 1 hingga 9) menunjukkan tren pertumbuhan produksi yang stabil. Pada kuartal I 2025, volume TBS masih berada di kisaran 4.000 hingga 7.000 ton per bulan. Namun, sejak April, produktivitas melonjak seiring dengan puncak panen dan pengetatan pengawasan di lapangan.

Pihak manajemen PTPN IV Cot Girek menargetkan produksi bulanan menembus angka 8.000 ton pada periode puncak panen semester kedua.

“Jika tren ini berlanjut, kami optimistis target tahunan bisa tercapai, bahkan berpotensi terlampaui,” imbuh Khairullah.

Selain peningkatan aspek teknis, pihak kebun juga menilai bahwa faktor eksternal seperti menurunnya angka pencurian TBS ikut berkontribusi terhadap kenaikan output.

“Kondisi keamanan yang semakin kondusif menjadi salah satu faktor penting. Kasus pencurian yang sempat mengganggu rantai distribusi kini sudah jauh berkurang,” jelasnya.

Pertumbuhan produksi ini dinilai berdampak langsung terhadap stabilitas pasokan TBS ke unit pengolahan, sekaligus memberikan sinyal positif terhadap peningkatan pendapatan perusahaan.

Momentum peningkatan produksi ini terjadi seiring dengan tren harga Crude Palm Oil (CPO) yang mulai menguat pada kuartal kedua 2025. Data dari Bursa Malaysia Derivatives Exchange menunjukkan bahwa harga CPO berada di kisaran RM 4.100 per ton atau sekitar Rp 14.000 per kg (kurs Juni 2025), naik dibandingkan awal tahun.

Kondisi ini memberi peluang besar bagi perusahaan perkebunan negara seperti PTPN untuk meningkatkan margin keuntungan, sekaligus memperkuat daya saing ekspor sawit Indonesia di tengah persaingan global dan regulasi perdagangan yang semakin ketat, terutama dari pasar Eropa.(*) 

Editor: Syahrul Usman