Kebakaran di Gang Tempur Lhoksukon: Bupati Aceh Utara Serukan Penataan Ulang Permukiman
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bergerak cepat menanggapi musibah kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk, tepatnya di Gang Tempur, Lorong IV, Kp. Baru, Gampong Kuta Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Senin, 23 Juni 2025.
Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, SE., MM., yang akrab disapa Ayah Wa, turun langsung ke lokasi kejadian untuk meninjau kondisi pascakebakaran. Ia juga menyerahkan bantuan darurat kepada korban terdampak sebagai bentuk empati dan tanggung jawab pemerintah.
Musibah tersebut menghanguskan sejumlah rumah warga yang berada di bantaran Sungai Lhoksukon. Lokasi yang sempit dan padat dinilai menyulitkan proses evakuasi serta penanganan kebakaran oleh petugas pemadam.
Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan tersebut, antara lain Sekda Aceh Utara Dr. A. Murtala, M.Si., Ketua Komisi IV DPRK Bakhri, SE., Kepala Bappeda Drs. Adamy, M.Pd., Kadis PRKP Ahmad Faisal, Muspika Kecamatan Lhoksukon, serta Geuchik Gampong Kuta Lhoksukon dan para tokoh masyarakat.
Dalam dialog dengan warga dan pejabat yang hadir, Bupati menyampaikan keprihatinannya atas kondisi pemukiman yang tidak tertata dengan baik, serta risiko tinggi terhadap keselamatan warga.
“Lingkungan seperti ini sangat rentan terhadap bencana. Akses pemadam kebakaran saja sangat sulit. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terus berulang,” tegas Ayah Wa.
Ia menekankan pentingnya penataan ulang permukiman padat, terutama yang berada di kawasan rawan bencana. Pemerintah, kata dia, siap membantu pembangunan rumah layak huni apabila tersedia lahan yang lebih aman.
“Jika ada lahan baru yang lebih representatif, pemerintah akan membantu proses relokasi dan pembangunan rumah. Tapi kita butuh data yang akurat terlebih dahulu,” ujarnya.
Bupati secara langsung menginstruksikan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Aceh Utara agar segera melakukan pendataan menyeluruh terhadap warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Lhoksukon, khususnya di Gang Tempur.
“Kita perlu peta data yang lengkap untuk menyusun langkah-langkah penataan kawasan. Ini demi keselamatan masyarakat ke depan,” tambahnya.
Ia juga meminta aparatur desa agar aktif mencari lahan alternatif untuk hunian warga yang terdampak. Bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi, diimbau untuk mulai mempertimbangkan membeli lahan di lokasi yang lebih aman. Sementara itu, untuk keluarga kurang mampu, akan dicari solusi melalui aset tanah milik pemerintah.
“Intinya, kita harus bergerak. Kuta Lhoksukon ini adalah pusat kabupaten, tidak sepatutnya masih ada kawasan yang semrawut dan tidak layak huni,” tuturnya.
Bupati juga berdialog langsung dengan para korban, menyampaikan rasa empatinya, serta menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk memberi solusi jangka pendek dan jangka panjang.
“Kami turut berduka atas musibah ini. Bantuan sementara akan terus disalurkan, dan ke depan kita siapkan rencana besar agar kawasan ini menjadi lebih tertata dan aman,” katanya.
Adapun bantuan tanggap darurat yang disalurkan meliputi kebutuhan pokok, seperti sandang dan pangan. Evaluasi teknis serta proses penataan kawasan akan dilakukan lintas dinas dalam waktu dekat.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara berkomitmen untuk menata ulang wilayah perkotaan demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat, seiring dengan visi menjadikan Lhoksukon sebagai kota yang rapi dan tertata dengan baik.(*)