BERITA TERKINI

Apakah Timsel Direksi BUMD Bertanggung Jawab Terhadap Keberlangsungan dan Keberlanjutan Perusahaan?

Adhifatra Agussalim  Direktur Utama PT. Integra Sigma Indonesia – Consulting

Oleh Adhifatra Agussalim

Direktur Utama PT. Integra Sigma Indonesia – Consulting | Management | Training www.integrasigma.co.id

Pergi ke kebun memetik pala,
Dibawa pulang dalam keranjang rotan.
Timsel direksi semoga tak salah cara,
Pilih pemimpin yang benar dan transparan.

Langit bersih tanpa mendung,
Angin sejuk menyapa taman.
Timsel seleksi jangan tersandung,
Integritas dan transparansi jadi pedoman.

Mukadimah

Bismillahirrahmanirrahim.
Dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sorotan publik bukan hanya tertuju pada kinerja direksi dan dewan pengawas, tetapi juga pada proses awal yang menentukan arah dan nasib perusahaan: seleksi direksi.

Tim Seleksi (Timsel) Direksi memegang peranan strategis dalam memastikan BUMD dipimpin oleh sosok yang tepat, berintegritas, dan memiliki visi. Namun muncul pertanyaan yang layak dikaji secara kritis: Apakah Timsel juga memikul tanggung jawab terhadap keberlangsungan dan keberlanjutan BUMD?
Allahumma shalli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa sahbihi ajma’in.

Peran Vital Timsel Direksi

Timsel dibentuk oleh Kepala Daerah untuk menjalankan seleksi calon direksi secara objektif dan transparan. Adapun tugas utama mereka meliputi:

  1. Menyusun jadwal dan mekanisme seleksi,
  2. Menilai kompetensi, integritas, dan visi strategis calon,
  3. Menyampaikan rekomendasi nama-nama terbaik kepada Kepala Daerah.

Meski bersifat temporer, hasil kerja Timsel sangat menentukan arah kepemimpinan dan kualitas manajemen BUMD dalam jangka menengah hingga panjang. Maka, Timsel bukan sekadar panitia administratif, melainkan gatekeeper awal yang menentukan apakah perusahaan akan melaju atau tergelincir.

Tanggung Jawab Moral dan Profesional

Secara struktural, tanggung jawab terhadap operasional dan keberlangsungan BUMD berada di tangan direksi. Namun Timsel tidak bebas dari tanggung jawab moral dan profesional.

Jika Timsel lalai dalam menilai kapabilitas dan integritas calon, atau tunduk pada tekanan eksternal dan intervensi politik, maka mereka turut andil dalam membuka jalan bagi potensi kegagalan BUMD. Sebaliknya, seleksi yang dijalankan dengan integritas dan prinsip meritokrasi akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengarahkan BUMD menuju pertumbuhan sehat dan berkelanjutan.

Ancaman KKN dan Konflik Kepentingan

Seleksi direksi BUMD tidak kebal dari bayang-bayang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta konflik kepentingan. Ancaman ini dapat muncul dalam bentuk:

  1. Calon “titipan” dari elite politik atau pejabat daerah,
  2. Anggota Timsel yang memiliki kedekatan pribadi atau hubungan bisnis dengan peserta seleksi,
  3. Seleksi yang direkayasa demi kepentingan kelompok tertentu, bukan demi kemajuan perusahaan.

Jika proses seleksi tercemar oleh praktik-praktik tidak sehat ini, maka bukan hanya kredibilitas Timsel yang runtuh, tapi juga masa depan BUMD yang ikut dikorbankan. Alih-alih menjadi penggerak ekonomi daerah dan penyedia layanan publik, BUMD bisa berubah menjadi alat politik dan sumber rente segelintir pihak.

Keberlanjutan Dimulai dari Kepemimpinan yang Bersih

Keberlanjutan bukan sekadar jargon. Dalam konteks BUMD, keberlanjutan mencakup:

  1. Konsistensi dalam memberikan layanan publik yang berkualitas,
  2. Penerapan tata kelola perusahaan yang akuntabel dan efisien,
  3. Kepemimpinan yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan dinamika global,
  4. Keseimbangan antara orientasi profit, kepentingan publik, dan tanggung jawab sosial.

Seluruh prinsip tersebut hanya dapat diwujudkan apabila proses seleksi direksi dilaksanakan secara profesional dan bebas dari intervensi. Maka, keberlanjutan dimulai dari keberanian Timsel untuk menegakkan integritas sejak awal.

Kesimpulan

Timsel memang bukan bagian dari manajemen operasional BUMD, namun mereka adalah perancang awal dari masa depan perusahaan. Mereka menentukan siapa yang akan memegang kemudi di tengah arus deras tantangan dan peluang yang dihadapi BUMD.

Apabila proses seleksi terkontaminasi oleh KKN dan konflik kepentingan, maka wajar bila BUMD terjebak dalam stagnasi, kerugian, atau bahkan kebangkrutan. Namun jika Timsel menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab, maka mereka telah memberikan kontribusi besar terhadap lahirnya BUMD yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.

"Integritas Timsel diuji bukan saat sorotan datang, tapi di saat sunyi, ketika godaan menyelinap tanpa suara."

Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit-thariiq. Billahi fii sabililhaq, fastabiqul khairat.
Banda Aceh, 25 Juni 2025 / 29 Dzulhijjah 1446 H(*) 


Editor: Syahrul Usman