DPRK Desak Kalaksa BPBD Dicopot, Bupati Aceh Utara Diapresiasi atas Respons Cepat
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Insiden tragis yang merenggut nyawa seorang anak dalam kebakaran di Gampong Alue Bilie Rayeuk, Kecamatan Baktiya, telah memunculkan gelombang desakan agar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Utara segera dicopot dari jabatannya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRK Aceh Utara, Muhammad Rizal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyampaikan kritik keras terhadap kinerja BPBD, khususnya Kalaksa yang dinilai lalai dan gagal dalam memastikan kesiapsiagaan unit pemadam kebakaran di wilayah tersebut.
“Pos damkar ada di Baktiya, tapi tidak bisa bergerak karena tidak ada sopir di tempat. Ini kelalaian serius yang berujung pada kehilangan nyawa,” tegas Rizal, pada pasesatu.com, Kamis (29/05/2025) disebuah warung kopi.
Menurutnya, manajemen yang lemah dan minimnya pengawasan menjadi akar dari buruknya respons dalam situasi darurat. Ia menilai tanggung jawab tidak hanya pada petugas lapangan, tetapi juga mutlak berada di pundak pimpinan BPBD yang dinilai gagal menjalankan tugas dan fungsi secara optimal.
“Kalaksa tidak menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan bertanggung jawab. Bahkan dalam rapat-rapat dengan Komisi IV DPRK saja, yang bersangkutan jarang hadir. Ini jelas bentuk ketidaksungguhan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan bahwa selama ini telah banyak persoalan di tubuh BPBD Aceh Utara, mulai dari keluhan petugas damkar soal minimnya perhatian, tidak adanya perawatan armada, hingga persoalan logistik seperti makan minum petugas yang belum jelas alokasinya. Semua ini, menurutnya, merupakan potret buruk manajemen yang harus segera dibenahi.
Ia menyatakan bahwa pihak Komisi IV DPRK Aceh Utara akan segera mengirimkan surat resmi kepada Bupati untuk meminta pencopotan Kalaksa BPBD.
“Kami tidak ingin tragedi seperti ini terulang. Ini bukan waktu untuk kompromi. Pimpinan BPBD harus diganti demi perbaikan menyeluruh dalam pelayanan kebencanaan di Aceh Utara,” tandas Rizal.
Di sisi lain, Rizal memberikan apresiasi kepada Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil (Ayah Wa), atas sikap cepat dan tanggapnya dalam merespons insiden ini. Bupati langsung turun ke lokasi dan melakukan inspeksi mendadak ke pos damkar Alue Bilie, menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan warganya.
“Inilah pemimpin yang kami harapkan — cepat, tanggap, dan hadir langsung saat rakyat butuh. Bupati layak mendapat apresiasi atas kesigapannya,” ujar Rizal.
Insiden ini telah menyentak kesadaran publik tentang pentingnya sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan profesional. Masyarakat Aceh Utara kini berharap adanya langkah tegas dari Bupati untuk mencopot Kalaksa BPBD dan menunjuk sosok baru yang mampu membenahi kelemahan struktural demi keselamatan dan kemanusiaan.(*)