PKK Aceh Gandeng Yayasan Jantung Indonesia untuk Cegah Penyakit Jantung Usia Muda
Font Terkecil
Font Terbesar
Marlina mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masih rendahnya pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai risiko penyakit jantung. Ia menekankan bahwa gaya hidup yang kurang sehat serta infeksi yang tidak ditangani dengan optimal menjadi faktor utama pemicu gangguan jantung di usia muda.
“Kita harus memperkuat edukasi tentang pentingnya menyelesaikan pengobatan infeksi, khususnya pada saluran pernapasan, agar tidak berdampak pada kesehatan jantung anak dan remaja,” ujar Marlina. Dalam kesempatan itu, ia didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, Sp.OG(K), dan Ketua YJI Aceh, Dr. dr. Muhammad Ridwan.
Menanggapi hal tersebut, Annisa Pohan menyampaikan apresiasinya atas komitmen TP PKK Aceh dalam isu kesehatan jantung. Ia menegaskan bahwa YJI siap menjalin sinergi melalui berbagai program seperti pelatihan kader kesehatan jantung, kampanye edukatif, serta penyediaan alat deteksi dini. Kolaborasi ini rencananya akan melibatkan sekolah, lembaga pemerintahan, dan elemen masyarakat sipil.
Diskusi juga mencakup rencana pelaksanaan pemeriksaan kesehatan secara massal, kegiatan penyuluhan di tingkat komunitas, serta keterlibatan tokoh masyarakat dalam menyuarakan gaya hidup sehat. Dalam hal ini, peran perempuan, terutama ibu rumah tangga, dinilai sangat strategis sebagai penggerak perubahan kebiasaan keluarga.
“Perempuan adalah pilar utama dalam membentuk pola hidup sehat di lingkungan rumah. Kami yakin kerja sama ini bisa membawa manfaat luas bagi masyarakat Aceh,” tutur Annisa.
Pertemuan tersebut turut membahas pentingnya kebijakan zona bebas rokok, khususnya di sekolah dan fasilitas umum, guna menekan angka perokok pemula di kalangan pelajar. Pada kesempatan yang sama, Marlina Muzakir juga menyaksikan penyerahan Surat Keputusan (SK) pengurus baru YJI Provinsi Aceh dan secara resmi didaulat sebagai Pembina YJI di wilayah tersebut.***