Harga Bahan Pokok Stabil di Aceh Utara, Pemerintah Fokus Jaga Inflasi
ACEH UTARA | PASESATU.COM – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masih dalam kondisi stabil hingga akhir Juli 2025. Berdasarkan laporan resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) per Selasa, 29 Juli 2025, hampir seluruh harga komoditas sembilan bahan pokok (sembako) dan barang penting lainnya tidak mengalami kenaikan signifikan.
Dari total 33 jenis komoditas yang dipantau, hanya satu yang tercatat mengalami penurunan harga, yakni ikan kembung yang turun dari Rp38.000 menjadi Rp37.000 per kilogram atau turun sebesar 2,70 persen.
Sementara itu, harga bahan strategis lainnya seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, cabai, dan bawang merah terpantau stabil. Harga beras kualitas super merek Rajawali masih bertahan di angka Rp16.150/kg, sedangkan beras medium merek Walet di Rp15.600/kg. Begitu juga dengan minyak goreng kemasan bermerek tetap di Rp22.000/liter, dan minyak goreng curah stabil di Rp16.200/liter.
Dinas Perdagangan, UMKM, dan Koperasi Aceh Utara melalui Kepala Bidang Perdagangan, Irwandi bdalam keterangannya, menyebutkan bahwa kelancaran pasokan dari sentra produksi menjadi faktor utama kestabilan harga. “Distribusi logistik yang baik serta tidak adanya gangguan cuaca ekstrem mendukung ketersediaan barang di pasaran,” ujarnya.
Untuk mendukung pengendalian harga di lapangan, Pemerintah Aceh Utara telah mengalokasikan anggaran belanja operasi pasar melalui Dinas Perdagangan, UMKM, dan Koperasi Aceh Utara sebesar Rp1,1 miliar, dengan realisasi hingga akhir Juli mencapai Rp680 juta.
Namun, alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi masih nihil, baik dari sisi alokasi maupun realisasi. Pemerintah daerah dalam laporannya menyarankan agar pemerintah pusat mendukung daerah dengan bantuan anggaran tambahan, teknologi sistem informasi harga, serta peningkatan kapasitas SDM pengawasan harga di tingkat lapangan.
Dalam laporan yang sama, Pemkab Aceh Utara juga mengusulkan tiga langkah kepada pemerintah pusat guna memperkuat sistem pengendalian inflasi nasional:
- Adanya sistem informasi harga kebutuhan pokok yang bisa diakses publik secara real-time untuk mencegah spekulasi harga.
- Penguatan koordinasi antar daerah, terutama jika terjadi defisit pasokan di satu wilayah dan surplus di wilayah lain.
- Dukungan dana dan teknologi dari pusat, agar pengawasan harga dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Harga Komoditas Strategis Per 29 Juli 2025
Komoditas | Harga (Rp) | Keterangan |
---|---|---|
Beras Medium (Walet) | 15.600 | Stabil |
Beras Super (Rajawali) | 16.150 | Stabil |
Minyak Goreng Kemasan | 22.000 | Stabil |
Gula Pasir | 18.000 | Stabil |
Bawang Merah | 50.000 | Stabil |
Cabe Merah Keriting | 30.000 | Stabil |
Telur Ayam Ras (Sisir) | 18.000 | Stabil |
Ikan Kembung | 37.000 | Turun -2,70% |
Daging Ayam Ras | 28.000 | Stabil |
Gas LPG 3 Kg | 20.000 | Stabil |
Data lengkap menunjukkan hampir tidak ada tekanan inflasi yang signifikan pada bulan ini. Namun, pemerintah daerah tetap siaga mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang hari-hari besar keagamaan.
Stabilitas harga bahan pokok di Aceh Utara per akhir Juli 2025 menjadi indikator bahwa program pengendalian inflasi di daerah berjalan baik. Pemerintah daerah berharap sinergi antara pusat dan daerah dapat terus diperkuat, terutama dalam hal pembiayaan operasi pasar dan pemanfaatan teknologi informasi harga untuk menjaga daya beli masyarakat.