Empat Pulau Kembali ke Aceh, Haji Uma: Kita Mengapresiasi Keputusan Presiden
Font Terkecil
Font Terbesar
JAKARTA | PASESATU.COM - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh, H. Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan persoalan status empat pulau di wilayah Aceh Singkil. Keempat pulau tersebut Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil resmi kembali menjadi bagian dari wilayah administrasi Provinsi Aceh.
"Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT dan juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan perhatian penuh terhadap persoalan ini. Dengan diambil alihnya isu ini oleh Presiden serta lahirnya keputusan, maka berakhir sudah polemik panjang yang selama ini terjadi," ujar Haji Uma dalam keterangan persnya, Rabu (18/6).
Isu keempat pulau ini sempat memicu reaksi keras dari masyarakat Aceh setelah dikeluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri yang menyebut pulau-pulau tersebut masuk ke wilayah Provinsi Sumatera Utara. Namun, berkat desakan berbagai elemen masyarakat dan perhatian Presiden, status administrasi keempat pulau kini telah dikembalikan ke Aceh.
Haji Uma berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah cepat untuk mengelola pulau-pulau tersebut secara maksimal.
"Pemerintah Aceh harus hadir, membangun, dan menunjukkan bahwa pulau-pulau ini tidak dibiarkan kosong. Harus ada kegiatan nyata, pembangunan, dan pengelolaan agar benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat," tambahnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan agar ke depan tidak ada lagi keputusan-keputusan yang bertentangan dengan sejarah dan budaya masyarakat.
"Kebijakan yang menyangkut batas wilayah dan identitas lokal harus mempertimbangkan aspek sosial dan historis, bukan semata-mata aspek hukum dan administratif," tegas Haji Uma.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap perjuangan seluruh elemen masyarakat Aceh tokoh adat, mahasiswa, aktivis, hingga warga akar rumput yang bersatu mempertahankan hak wilayahnya.
"Kekompakan dan semangat masyarakat Aceh dalam mempertahankan haknya sangat luar biasa. Ini menjadi energi positif yang harus terus dijaga demi masa depan Aceh dan Indonesia," tutupnya.