Translate

BERITA TERKINI

Kesulitan Bibit dan Serangan Hama, Petani Pisang Butuh Dukungan Pemerintah


ACEH UTARA | PASESATU.COM
- Harga pisang di wilayah Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, mengalami kenaikan signifikan pada Rabu (15/10/2025). Kenaikan ini dipicu meningkatnya permintaan pasar dan berkurangnya pasokan akibat serangan hama di sejumlah kebun pisang.

Di Pasar Panton Labu, pisang raja matang kini dijual seharga Rp17.000 per sisir, sedangkan pisang yang belum masak mencapai Rp12.000 per sisir. Harga pisang barangan (pisang ayam) juga melonjak tajam dari sebelumnya Rp7.000 menjadi Rp12.000 per sisir.

Ridwan (30), salah seorang pedagang pisang di pasar tersebut, mengatakan kenaikan harga terjadi sejak adanya kegiatan dapur MBG yang membutuhkan pasokan pisang dalam jumlah besar.

“Dulu saya hanya bisa menjual sekitar 30 sisir per hari. Sekarang bisa sampai 240 sisir karena permintaan meningkat tajam,” ujarnya.

Sementara itu, Abdullah, pedagang lain, mengungkapkan bahwa stok pisang di tingkat petani mulai menipis karena banyak pohon pisang mati akibat serangan hama wareng.

"Sekarang pisang susah didapat. Banyak kebun rusak karena hama. Biasanya panen sekali setahun, tapi karena banyak pohon mati, hasil panen berkurang drastis,” katanya.

Kondisi ini juga dirasakan oleh Muhammad, seorang petani pisang di Panton Labu. Ia mengaku kesulitan memperoleh bibit unggul dan berharap pemerintah melalui Dinas Pertanian dapat turun tangan memberikan pembinaan teknis.

“Kami mohon Dinas Pertanian membantu memberikan pelatihan pembibitan. Kalau program MBG ini berjalan beberapa tahun ke depan, kami bisa menanam sekarang dan panen tahun depan. Lumayan, karena pihak MBG langsung membeli hasil panen kami,” ujarnya.

Muhammad juga menambahkan, pelatihan pembibitan sangat penting agar petani bisa memperoleh nilai tambah dari penjualan bibit.

“Kalau kami paham cara pembibitan yang benar, bibit pun bisa dijual. Jadi bukan hanya buahnya saja yang punya nilai ekonomi,” tambahnya.

Sebagai informasi, pisang termasuk tanaman hortikultura yang tergolong buah tropis, bukan tanaman perkebunan besar. Dengan demikian, pembinaan, pelatihan, dan program pengembangannya berada di bawah tanggung jawab Bidang Hortikultura Dinas Pertanian.(*) 

Editor : Syahrul Usman