Petani Cot Girek Terancam Rugi Ganda, Harga Gabah Anjlok di Tengah Serangan Wereng
Font Terkecil
Font Terbesar
![]() |
Hamparan sawah di Desa Alue Drien Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, tampak menguning dan mengering akibat serangan hama wereng yang mengancam hasil panen petani, Selasa 02 September 2025. Foto PASESATU.COM |
Pantauan PASESATU.COM di lapangan, Selasa (2/9/2025), hamparan sawah yang sebelumnya hijau kini tampak menguning, batang padi menghitam, dan sebagian roboh sebelum dipanen. Bulir padi banyak yang kosong sehingga hasil panen diperkirakan jauh dari target.
“Sejak awal tanam, padi kami sudah diganggu hama. Disemprot obat pun tidak tertolong. Sekarang paling parah, padinya kering padahal sebentar lagi panen,” ujar Syahrul, petani Cot Girek.
Keluhan serupa disampaikan M. Reza Vahlepi, petani lainnya. Menurutnya, musim tanam kali ini paling berat dibanding sebelumnya karena serangan hama wereng disertai hama tikus dan burung. Di sisi lain, biaya produksi membengkak akibat mahalnya pupuk dan pestisida.
![]() |
Tanaman padi di Desa Alue Drien Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, tampak mengering dan rusak akibat serangan hama wereng menjelang masa panen, Selasa 02 September 2025. Foto : PASESATU.COM |
“Kalau kondisi seperti ini terus, kami bukan hanya gagal panen, tapi juga rugi besar. Modal sudah habis, harga pupuk mahal, sementara harga gabah dikhawatirkan jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram,” kata Vahlepi.
Sebelumnya, harga gabah kering di Aceh Utara sempat mencapai Rp7.000 per kilogram. Namun, petani Cot Girek khawatir harga jual semakin ditekan dilapangan, meski pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah kering sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Kami minta pemerintah memastikan harga sesuai ketetapan sampai ke tingkat petani. Jangan biarkan permainan harga di bawah merugikan kami yang sudah susah karena hama,” tegas Syahrul.
Selain kepastian harga, petani Cot Girek berharap pemerintah membuka akses asuransi pertanian agar mereka memiliki jaminan saat gagal panen. Mereka juga meminta adanya penyuluhan rutin, subsidi pupuk dan pestisida, serta pemantauan intensif terhadap serangan hama wereng.
Serangan wereng yang melanda Cot Girek disebut sebagai salah satu penyebab turunnya produktivitas beras di Aceh Utara. Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan melalui langkah konkret, baik dengan menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani maupun menekan dampak serangan hama.
“Kalau harga gabah bisa dijaga stabil, setidaknya kerugian petani bisa ditekan. Jangan sampai dibiarkan, karena pangan daerah juga bergantung pada hasil sawah ini,” pungkas Vahlepi.(*)
Editor : Syahrul Usman