Kisruh 4 Pulau Aceh, JASA: Jika Tidak Dikembalikan, Perdamaian Aceh–RI Terancam
BANDA ACEH | PASESATU.COM - Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) menilai kebijakan pemerintah yang memasukkan empat pulau milik Aceh ke dalam wilayah administrasi Provinsi Sumatera Utara dapat mengancam stabilitas politik dan perdamaian yang tengah terjalin di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara JASA, Datul Abrar, dalam keterangan tertulisnya yang diterima pasesatu, pada Minggu (15/6/2025). Dalam pernyataan resminya, Abrar menyebut pencaplokan empat pulau tersebut sebagai sebuah langkah provokatif yang dapat memicu eskalasi konflik di tengah masyarakat Aceh.
“Selama ini rakyat Aceh hidup di bawah bayang-bayang kedustaan pemerintah Indonesia terkait implementasi butir-butir MoU Helsinki. Dan hari ini, pemerintah Indonesia kembali mempertontonkan sikap melawan kesepakatan tersebut, yaitu dengan mengambil dan melawan kedaulatan bangsa Aceh,” ujar Abrar.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan pelanggaran terhadap kekhususan Aceh, sehingga tidak dapat dibiarkan.
“Ini sudah di ambang kesabaran. Jika pemerintah Indonesia tidak segera mengembalikan empat pulau tersebut, perdamaian yang tengah terjalin juga terancam. Pemerintah Indonesia dianggap melawan amanah MoU Helsinki itu sendiri,” tegasnya.
Abrar juga menyampaikan bahwa “setiap tetes darah masyarakat Aceh akan menjadi tebusan untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Aceh.” Ia menekankan, rakyat Aceh akan melakukan apa saja demi menjaga kedaulatannya.
“Marwah adalah darah. Makanya, kami akan mempertahankan setiap jengkal tanah kami, demi menjaga kedaulatan dan martabat Aceh,” katanya.
JASA juga mendesak pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah penyelamatan, yaitu dengan mengembalikan keempat pulau tersebut ke Provinsi Aceh, demi menjaga kondusivitas dan kelanjutan perdamaian.
“Kami meminta pemerintah pusat segera meninjau ulang dan membatalkan kebijakan tersebut. Kembalikan hak Aceh atas keempat pulau itu. Jangan sampai masalah ini merusak perdamaian yang dibangun bersama dengan susah payah,” pungkasnya.