Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Aceh, Puluhan Rumah Rusak
![]() |
Ilustrasi Puting Beliung |
ACEH | PASESATU.COM - Sejumlah wilayah di Provinsi Aceh diterjang angin kencang disertai hujan deras dalam kurun waktu tiga hari terakhir, 6 hingga 8 Juni 2025. Dampaknya meluas, mulai dari kerusakan rumah warga, pohon tumbang, hingga gangguan infrastruktur di beberapa kabupaten/kota.
Aceh Utara menjadi salah satu daerah yang terdampak cukup parah. Angin kencang menerjang sedikitnya sembilan kecamatan pada Jumat (7/6/2025), di antaranya Lhoksukon, Tanah Luas, Pirak Timur, Nibong, Samudera, Meurah Mulia, Kuta Makmur, Nisam, dan Nisam Antara. Puluhan rumah warga dilaporkan rusak ringan hingga berat.
Merespons kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) menyalurkan bantuan masa panik.
"Kami langsung distribusikan bantuan berupa kasur, tikar, selimut, family kit, makanan siap saji, dan kebutuhan lainnya. Ini bentuk komitmen pemerintah membantu warga yang terdampak bencana secara cepat," kata Iskandar Kepala Dinsos PPPA Aceh Utara, melalui rilis yang diterima Pasesatu.com, Sabtu (8/6/2025).
Sementara itu, bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Bireuen. Di Gampong Kuta Baroe, satu unit rumah roboh, dan delapan rumah lainnya rusak pada bagian atap. Kerusakan juga terjadi di Kecamatan Makmur dan Samalanga. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian materi diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Angin kencang juga dilaporkan melanda Kabupaten Aceh Besar pada Sabtu (7/6). BPBD Aceh Besar mencatat sejumlah pohon tumbang menutup badan jalan nasional Banda Aceh–Medan, serta menimpa kios dan tiang listrik di kawasan Leumbah Seulawah dan Lamteuba.
"Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan jalur lalu lintas," ujar Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar sebagaimana dikutip dari laman aceh.tribunnews.com, Sabtu malam (7/6/2025).
Di Kota Banda Aceh, hujan deras disertai angin kencang terjadi dua hari berturut-turut (7–8 Juni). Meski belum ada laporan kerusakan signifikan, pihak berwenang mengimbau warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.
Sebelumnya, bencana serupa juga dilaporkan di Kabupaten Aceh Tamiang pada awal Juni. Tiga kecamatan terdampak, yakni Kejuruan Muda, Tamiang Hulu, dan Tenggulun. Puluhan rumah warga rusak, dan sebagian warga mengungsi ke tempat aman. Penyaluran bantuan darurat baru berlangsung hingga 6 Juni 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Aceh. Masyarakat diminta waspada, terutama terhadap potensi pohon tumbang dan longsor di daerah perbukitan.
"Kondisi atmosfer Aceh masih labil. Kami imbau warga tetap mengikuti perkembangan informasi cuaca resmi dan menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan disertai angin," ujar Prakirawan BMKG Blang Bintang seperti dikutip dari rri.co.id, Sabtu (8/6/2025).
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada laporan korban jiwa. Pemerintah daerah masih melakukan pendataan dampak dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak di sejumlah titik.(*)