Warga Dusun Lubok Muku Keluhkan Kekurangan Air Bersih di Tengah Dampak Banjir Aceh Utara
Font Terkecil
Font Terbesar
“Kami sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk minum dan memasak,” kata Junaidi, salah seorang warga setempat. Ia menambahkan bahwa meski banjir mulai surut, akses ke sumur dan sumber air bersih masih terbatas karena lumpur dan puing yang menutup jalan serta sumber air.
Beberapa hari terakhir, pihak berwenang sempat mengirim bantuan air bersih ke dusun tersebut. Namun, menurut Junaidi, sebagian besar air yang dikirim tidak bertahan lama karena tempat penampung yang disediakan bocor. “Air cepat habis sebelum sempat dipakai semua warga,” ujar Junaidi. Kondisi ini membuat warga terpaksa kembali mengandalkan air dari sumber yang belum tentu aman.
Warga juga mengekspresikan kekhawatiran terhadap potensi penyebaran penyakit akibat air yang terkontaminasi. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan. “Kami butuh bantuan segera, termasuk distribusi air bersih yang memadai dan wadah penampung yang layak,” kata seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya.
Situasi di Lubok Muku mencerminkan kondisi serupa di beberapa Gampong lain di Kecamatan Langkahan, di mana distribusi air bersih sering terhambat atau tidak merata. Warga berharap pemerintah kecamatan dan tim tanggap bencana dapat memperbaiki sistem penyaluran air, termasuk memastikan tempat penampung tidak bocor dan mencukupi kebutuhan seluruh warga.
Hingga saat ini, pemerintah setempat tengah melakukan pendataan wilayah terdampak untuk memastikan distribusi air bersih tepat sasaran. Namun warga menilai langkah tersebut masih terlalu lambat dibanding kebutuhan mendesak mereka.(*)
