BERITA TERKINI

Sejak Banjir Melanda Aceh Utara, Gas LPG 3 Kg Sangat Langka di Kecamatan Langkahan


ACEH UTARA | PASESATU.COM
– Sejak banjir besar melanda Aceh Utara, khususnya Kecamatan Langkahan, gas LPG 3 kg menjadi sangat langka dan sudah lama sekali tidak masuk ke wilayah tersebut. Kondisi ini membuat para pengungsi yang bertahan di menasah, serta warga yang masih tinggal di rumah masing-masing, menghadapi kesulitan berat untuk memasak.

Warung-warung di Langkahan telah lama kehabisan stok gas subsidi. Warga menyebutkan bahwa suplai LPG sudah berhenti sejak sebelum banjir mencapai puncaknya. Hingga Senin, 8 Desember 2025, tidak ada satu tabung pun yang masuk, membuat situasi semakin darurat.

Menurut keterangan Kamaruddin, salah seorang pengungsi di Meunasah Alue Dua , kondisi ini membuat banyak keluarga tidak bisa mengolah makanan meski bantuan bahan pangan tersedia.

"Gas sudah lama sekali tidak masuk, Bang. Bukan mahal, tapi memang tidak ada. Di meunasah ini kami tak punya gas, kayu pun tak ada. Jadi apa pun tak bisa dimasak,” ungkapnya dengan nada sedih.

Ia menambahkan, banyak ibu-ibu hanya bisa memberi anak-anak makanan dingin atau mie instan kering karena tidak ada bahan bakar. Bantuan beras, telur, dan bahan pangan lain yang datang tidak bisa dimasak sama sekali.

 “Anak-anak sudah beberapa hari makan seadanya. Kami sangat berharap gas dikirim, baik untuk dapur darurat maupun untuk warga Langkahan,” tambah Kamaruddin.

Para pengungsi dan warga mendesak pemerintah kabupaten serta pihak terkait untuk segera mengirim suplai gas LPG 3 kg ke titik-titik pengungsian dan desa-desa di Langkahan. Mereka menilai kebutuhan memasak adalah masalah paling mendesak setelah listrik dan akses jalan terganggu akibat banjir.

Situasi pasca banjir di Kecamatan Langkahan masih jauh dari pulih. Kelangkaan gas dan tidak adanya kayu bakar membuat ribuan warga semakin kesulitan bertahan dalam kondisi darurat yang berkepanjangan. (*)