BERITA TERKINI

Anak-Anak Menadah Tangan Minta Air Minum Warga Langkahan Masih Krisis Air Bersih Sejak Banjir Besar 26 November


ACEH UTARA | PASESATU.COM
– Pemandangan memilukan terus terlihat di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, sejak banjir besar melanda kawasan itu pada 26 November 2025. Hingga Jumat, 5 Desember 2025, warga termasuk anak-anak dan para lansia belum mendapatkan akses air bersih yang memadai.

Di jalan tanggul irigasi menuju Langkahan, hampir setiap pengguna jalan yang melintas dihentikan warga yang meminta air minum. Lebih menyayat hati, anak-anak kecil terlihat menadah tangan sambil membawa botol kosong, berharap ada seteguk air dari siapa pun yang lewat.

“Sudah berhari-hari kami tidak ada air bersih. Air sumur di rumah kami sudah tercampur lumpur, tidak bisa dipakai lagi,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Sejak banjir merendam pemukiman, sumur-sumur warga tenggelam dan kotor, membuat ribuan warga tidak memiliki sumber air layak konsumsi.

Akibat ketiadaan air bersih, masyarakat kini sangat bergantung pada kebaikan pengendara jalan. Hampir setiap kendaraan yang melintas di jalur tanggul irigasi dimintai air minum, baik dalam kemasan maupun isi ulang. Kondisi paling memilukan terlihat ketika anak-anak kecil dengan wajah letih berdiri menahan botol sambil memohon air.

Seorang pengendara dari Panton Labu mengaku hatinya hancur melihat pemandangan tersebut. “Kami lihat anak-anak dengan botol kosong. Mereka bilang, ‘Pak, Bu, minta air’. Tidak sanggup rasanya melihat situasi seperti itu,” ujarnya.

Banjir besar sejak 26 November telah merusak banyak fasilitas hidup warga. Sumur-sumur ikut tenggelam, pipa pecah, dan saluran air bersih tidak berfungsi. Hingga kini belum ada pasokan air bersih rutin ke titik-titik yang terdampak paling parah.

Warga Langkahan berharap pemerintah bergerak lebih cepat mengirimkan bantuan air bersih. Jika masalah ini tidak segera ditangani, risiko penyakit dan dehidrasi dikhawatirkan meningkat, terutama bagi anak-anak dan lansia yang paling rentan.

Krisis air bersih di Langkahan kini menjadi alarm keras bahwa kebutuhan dasar masyarakat pascabencana harus menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir. (*)