Pisang Kepok Aceh Utara Kian Langka, Padahal Kaya Manfaat dan Potensi Ekonomi
ACEH UTARA | PASESATU.COM — Pisang kepok, salah satu komoditas buah lokal dari Kabupaten Aceh Utara, kian sulit ditemui di pasar-pasar rakyat dan pasar tradisional. Di Kota Panton Labu, misalnya, para pedagang mengaku kesulitan memperoleh pasokan pisang kepok dari petani, sementara permintaan masyarakat tetap tinggi.
Iwan (32), pedagang pisang di Pasar Rakyat Kota Panton Labu, menuturkan bahwa sejak beberapa bulan terakhir, warga yang biasa memasok pisang kepok nyaris tidak terlihat lagi.
“Sudah beberapa bulan ini susah dapat pisang kepok. Dulu banyak petani yang bawa, sekarang hampir tak ada. Kalaupun ada, cepat habis. Harganya sekarang bisa Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per sisir,” kata Iwan kepada media ini, Senin (7/7/2025).
Menurut Iwan, pisang kepok dari Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, sangat diminati karena ukurannya besar, rasanya manis, dan cocok untuk digoreng atau dijadikan keripik.
Hal serupa juga diungkapkan Hamid, pedagang di Pasar Tradisional Panton Labu. Ia menyebut pisang kepok sebagai jenis buah yang paling dicari pembeli.
“Pisang ini yang paling cepat laku. Cocok untuk kolak, gorengan, sampai keripik. Tapi makin hari makin susah dapat. Banyak pembeli kecewa karena stoknya sering kosong,” ujar Hamid.
Kelangkaan ini bukan tanpa sebab. Selain tidak ada petani yang secara khusus membudidayakan pisang, banyak lahan di desa pinggiran sungai kini beralih fungsi menjadi kebun sawit milik swasta atau pribadi. Belum lagi ancaman satwa liar, terutama monyet, yang sering merusak tanaman pisang sebelum panen.
“Banyak warga enggan tanam pisang karena sering dirusak monyet. Pisang belum sempat dipetik, sudah habis dimakan,” tambah Iwan.
Pisang kepok dikenal sebagai salah satu jenis pisang yang kaya nutrisi. Dalam setiap 100 gram pisang kepok, terdapat sekitar 109 kalori, 26,3 gram karbohidrat, serta kandungan vitamin dan mineral penting seperti kalium, vitamin C, magnesium, dan serat.
Dilansir dari laman Alodokter.com, pisang kepok memiliki sejumlah manfaat kesehatan:
“Kandungan serat tinggi pada pisang kepok baik untuk melancarkan pencernaan. Kalium di dalamnya juga membantu menstabilkan tekanan darah. Pisang ini kaya antioksidan, vitamin C, dan zat besi yang dapat mencegah anemia,” tulis Alodokter dalam artikelnya 7 Manfaat Pisang Kepok yang Sayang untuk Dilewatkan (diakses 7 Juli 2025).
Sementara itu, situs kesehatan HelloSehat.com juga menjelaskan bahwa pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang yang baik dikonsumsi oleh anak-anak hingga lansia, serta aman untuk penderita hipertensi dan ibu hamil karena kandungan vitamin B6 dan zat besinya.
“Pisang kepok cocok dijadikan makanan sehat harian karena mengandung karbohidrat kompleks dan rendah lemak. Sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan, jantung, dan daya tahan tubuh,” tulis Hello Sehat dalam artikelnya Manfaat Pisang Kepok untuk Kesehatan Tubuh (diakses 7 Juli 2025).
Pisang kepok sebenarnya memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan. Selain dijual dalam bentuk segar, pisang ini juga bisa diolah menjadi keripik, tepung pisang, dodol, bahkan brownies. Namun karena tidak dikelola secara serius oleh kelompok tani atau koperasi, potensinya belum tergarap maksimal.
Melihat permintaan pasar yang tinggi, harga yang terus stabil, serta manfaat kesehatan yang berlimpah, sudah saatnya pemerintah daerah mengambil langkah nyata. Pemberian bantuan benih unggul, pagar pelindung dari hama, pelatihan budidaya pisang, serta pengembangan koperasi petani bisa menjadi solusi.
Jika tidak ada langkah konkret, bukan tidak mungkin pisang kepok buah lokal yang kaya manfaat dan punya nilai budaya di Aceh Utara akan semakin sulit ditemukan di pasar-pasar tradisional dalam beberapa tahun ke depan.(*)