Aceh Perkuat Pengawasan Inflasi, Aceh Utara dan Aceh Singkil Catat Pelaporan Sempurna
BANDA ACEH | PASESATU.COM - Provinsi Aceh mencatatkan kemajuan signifikan dalam upaya pengendalian inflasi. Melalui sinergi antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Bank Indonesia (BI), berbagai strategi telah berhasil diterapkan secara efektif di seluruh kabupaten/kota, dengan pelaporan pengawasan yang semakin membaik.
Data dari situs resmi wasinflasi.kemendagri.go.id per 8 Mei 2025 menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Singkil menjadi dua daerah dengan tingkat pelaporan pengendalian inflasi harian tertinggi, yakni 100 persen tanpa hari terlewat. Lhokseumawe menyusul di posisi ketiga dengan capaian 99 persen, disusul Aceh Selatan (97%) dan Aceh Tengah (96%).
Sementara itu, beberapa daerah masih menunjukkan kinerja pelaporan yang rendah, seperti Gayo Lues (24%), Pidie Jaya (33%), Aceh Jaya (47%), dan Aceh Timur yang belum melaporkan sama sekali (0%).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Agus Chusaini, mengapresiasi capaian ini dan menyatakan bahwa pengendalian inflasi di Aceh mengalami tren perbaikan dalam tiga tahun terakhir.
“Aceh mengalami tren perbaikan dalam pengendalian inflasi selama tiga tahun terakhir. Ini hasil dari kerja nyata lintas sektor, terutama menjelang momentum-momentum sensitif seperti Ramadan dan Nataru,” ujarnya dalam keterangan tertulis usai Rakornas Pengendalian Inflasi baru-baru ini.
Menurut Agus, salah satu kunci keberhasilan tersebut adalah penerapan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
"Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), kita dorong sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Termasuk pasar murah, gerakan tanam cabai, dan kerja sama antar daerah," katanya seperti dikutip dari sumatra.bisnis.com (21 Februari 2025).
Dalam laporan resmi Bank Indonesia, inflasi Aceh pada triwulan IV 2024 tercatat sebesar 2,17% (yoy), naik dari 1,50% pada triwulan sebelumnya, namun tetap berada dalam rentang sasaran nasional sebesar 2,5±1%. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh cuaca ekstrem yang memengaruhi pasokan perikanan dan komoditas pangan selama periode Natal dan Tahun Baru.
Berikut data capaian pelaporan pengendalian inflasi harian kabupaten/kota di Aceh per 8 Mei 2025:
- Aceh Utara & Aceh Singkil: 100%
- Lhokseumawe: 99%
- Aceh Selatan: 97%
- Aceh Tengah: 96%
- Aceh Barat & Nagan Raya: 95%
- Langsa: 92%
- Aceh Besar: 89%
- Bireuen: 88%
- Bener Meriah: 85%
- Banda Aceh & Pidie: 81% dan 80%
- Aceh Tamiang: 79%
- Aceh Barat Daya: 73%
- Subulussalam: 68%
- Simeulue: 63%
- Aceh Tenggara: 55%
- Sabang: 53%
- Aceh Jaya: 47%
- Pidie Jaya: 33%
- Gayo Lues: 24%
- Aceh Timur: (belum melaporkan)
Dukungan berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas pelaporan dan pengawasan di tingkat daerah menjadi hal yang sangat penting ke depan. "Koordinasi dan evaluasi kinerja TPID se-Aceh akan terus kita tingkatkan. Ini bagian dari menjaga stabilitas ekonomi masyarakat," tambah Agus.
Capaian positif ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan peran aktif dalam pengendalian inflasi demi stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Aceh.(*)