Teuku Ricky Bantah Tuduhan Penipuan, Klarifikasi Soal Uang Perjalanan ke Malaysia
Font Terkecil
Font Terbesar
MALAYSIA | PASESATU.COM – Ketua Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM), Teuku Ricky, membantah tuduhan penipuan yang dialamatkan kepadanya dalam sebuah unggahan di grup Facebook “Suba Malaysia”. Ia menyatakan bahwa unggahan tersebut tidak sesuai dengan fakta dan telah merugikan nama baik serta martabat pribadinya.
Dalam unggahan yang beredar, akun anonim yang diduga milik seseorang bernama Firdaus menampilkan foto pribadi Teuku Ricky, nomor WhatsApp, serta tangkapan layar percakapan antara keduanya. Dalam narasi unggahan tersebut, Teuku Ricky dituding sebagai “penipu”.
Merespons hal tersebut, Teuku Ricky pada Rabu malam (2/7/2025). Ia menjelaskan bahwa uang tersebut merupakan biaya perjalanan yang diminta langsung oleh Firdaus untuk masuk ke wilayah Malaysia.
“Awalnya Firdaus menghubungi saya karena ingin masuk ke Malaysia setelah gagal lewat Batam. Dia tanya berapa biaya, saya sampaikan Rp2.500.000, dan dia menyetujuinya,” ujar Ricky.
Ricky menjelaskan, uang itu dikirim Firdaus pada 19 Juni 2025 ke rekannya yang berada di Dumai untuk pembelian waranti dan tiket perjalanan melalui jalur Dumai. Namun pada 23 Juni 2025, setelah tiket dipesan, Firdaus mendadak membatalkan rencana keberangkatannya dan meminta uangnya dikembalikan.
“Pembatalan mendadak ini jelas merugikan karena dana sudah dipakai untuk beli tiket. Tapi karena dia saudara sebangsa, saya tetap kembalikan Rp1.500.000 lewat temannya yang berada di Malaysia pada 26 Juni 2025,” jelas Ricky.
Sementara sisa dana sebesar Rp1.000.000, menurut Ricky, tidak dapat dikembalikan karena sudah terpakai untuk pembelian tiket. Ia menilai tidak adil jika dirinya harus menanggung kerugian akibat pembatalan sepihak tersebut.
Teuku Ricky juga menyayangkan unggahan di media sosial yang menyebut dirinya sebagai penipu, tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Ia menilai hal itu sebagai bentuk pencemaran nama baik dan menyatakan akan menempuh jalur hukum jika diperlukan.
“Yang dicemarkan bukan hanya saya secara pribadi, tapi juga marwah organisasi dan komunitas yang saya pimpin. Saya minta ini segera diklarifikasi dan dipertanggungjawabkan sesuai hukum,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak yang disebut bernama Firdaus belum memberikan tanggapan atas klarifikasi tersebut.(*)