Harga Gabah Tembus Rp7.500/kg, Petani Aceh Timur Sambut Gembira
![]() |
Ilustrasi gabah kering panen. Di sejumlah wilayah Aceh Timur dan Aceh Utara, harga gabah kini menembus Rp7.500 per kilogram, disambut antusias oleh petani. (Foto: Ilustrasi) |
ACEH TIMUR | PASESATU.COM - Harga gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Aceh Timur melonjak signifikan pada akhir musim panen, menembus angka Rp7.500 per kilogram. Kenaikan ini disambut antusias oleh para petani yang selama ini mengeluhkan rendahnya harga jual hasil pertanian mereka. Sementara itu untuk wilayah Aceh Utara harga gabah kering kisaran Rp. 7.200 per kilogram
Sulaiman, seorang petani di Kecamatan Madat, menyampaikan bahwa harga gabah sebelumnya sempat membuat petani khawatir karena tidak sebanding dengan biaya produksi, apalagi di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Alhamdulillah, sekarang harga gabah bisa Rp7.500 per kilogram. Kami berharap harga ini tidak turun lagi,” ujarnya saat ditemui, Selasa (10/6/2025).
Menurutnya, jika harga terus meningkat hingga mencapai Rp8.000 per kilogram, keuntungan petani akan jauh lebih terasa.
“Kalau bisa sampai Rp8.000, petani akan lebih lega. Minimal di atas Rp7.500 agar ada margin yang layak,” tambahnya.
Kenaikan harga ini dinilai menjadi angin segar bagi sektor pertanian, khususnya di Aceh Timur. Para petani berharap tren positif ini berlanjut, apalagi setelah adanya berbagai program pemerintah yang mendukung ketahanan pangan nasional.
Edi Ben Husen, pengurus Kelompok Tani Ingin Maju di Gampong Alue Lhok, Kecamatan Darul Aman, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono atas komitmen mereka dalam mendukung petani lokal.
“Kami merasa diperhatikan. Kesejahteraan petani menjadi fokus, dan program swasembada pangan benar-benar terasa manfaatnya di lapangan,” kata Edi.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa harga gabah layak menjadi perhatian utama negara.
“Yang boleh naik hanya harga gabah, agar petani kita makin sejahtera,” ujar Prabowo dalam pernyataannya baru-baru ini.
Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa kebijakan intervensi harga dan distribusi pupuk bersubsidi menjadi faktor pendorong stabilnya produksi dan harga gabah di tingkat petani. Kenaikan harga ini diharapkan dapat memperkuat daya beli petani serta mengurangi ketergantungan pada tengkulak.(*)