Dukung Swasembada Pangan Nasional, Lahan Tidur Disulap Jadi Kebun Sayur di Aceh Timur
ACEH TIMUR | PASESATU.COM – Sebidang lahan tidur seluas satu hektare di Desa Rambong Lop, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, kini disulap menjadi kebun sayur produktif. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian pangan nasional melalui pemanfaatan lahan non-produktif.
Transformasi lahan tersebut merupakan bagian dari dukungan masyarakat terhadap visi pembangunan nasional dalam program Asta Cita, khususnya di bidang ketahanan pangan. Dalam empat tahun ke depan, program ini ditargetkan mampu menciptakan swasembada pangan berkelanjutan.
Azhar, mantan Ketua Forum Keuchik Kecamatan Madat, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan sejumlah lahan tidur di desa-desa sekitar untuk dijadikan area pertanian produktif. Langkah awal dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang berada di sekitar saluran irigasi.
"Kami memulai dari tanah yang ada di sekitar irigasi. Tujuannya agar pemanfaatan lahan ini benar-benar optimal dan selaras dengan program pemerintah pusat tentang ketahanan pangan," ujar Azhar saat ditemui pada Sabtu (26/7/2025).
Warga Desa Rambong Lop, Mukhtar, menyampaikan bahwa inisiatif ini juga sebagai bentuk tindak lanjut atas kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan desa-desa mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.
"Untuk tanaman pokok, tetap dilakukan dua kali masa tanam padi dalam setahun. Namun untuk mendukung diversifikasi pangan, lahan-lahan tidur kami tanami dengan tanaman palawija seperti kacang tanah, jagung, dan sayuran," jelas Mukhtar.
Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur secara maksimal dapat memberikan dampak langsung terhadap ketahanan pangan keluarga. Selain memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari, hasil panen juga dapat dijual sehingga memiliki nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat.
"Jika dikelola dengan baik, lahan yang selama ini terbengkalai justru bisa menjadi sumber pangan sekaligus sumber pendapatan bagi warga," tambahnya.
Program pemanfaatan lahan tidur di Kecamatan Madat ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Aceh Timur dalam memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa. Kolaborasi antara aparatur desa, kelompok tani, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan desa yang mandiri secara pangan dan ekonomi.(*)
